.D!sFuNgSiOnaL.

Halluuu...
Aku mau cerita tentang "disfungsional"
Aku ngga tau kenapa kudu disfungsional.
Kayanya nee gara" buku"nya Bang Mbeeekk Jantan alias Bang Dika yang telah menjadi suatu endemi (apa epidemi ya? aku ngga yakin. Pkonya wabah akut gitu lah, ngga tau namanya)
di suatu kelas di sekolah kecil yang tenang, aman, makmur, damai, tentram, dan sejahtera karena dipimpin oleh kepala sekolah yang berwibawa.
Tersebutlah kisah, suatu hari ada seorang anakjigong.
Anakjigong adalah sebatang bambu, bukan" maksudnya seikat organ" tubuh yang saling berhubungan dan menjalankan fungsinya dengan baik sebagai kepala suku dengan 2x masa jabatan.
Mungkin karena menjadi kepala suku selama dua periode beliaunya menjadi "disfungsional".
Ke-disfungsional-annya sepertinya terjadi saat beliau berjalan" di tengah" kerumunan orang dan dia menjadi bingung tentunya karena dia adalah sebatang anakjigong
(Im, aku bayanging kamu loncat" kayak jigong ngepet. Badannya jigong tapi kepalanya kamu Im. Hhehehe ^^).
Terus beliau tersesat di toko buku.
Terus beliau liat sebuah buku yang sepertinya sesuai dengan naluri dan keingintahuan kejigongannya.
Lalu dia membelinya.
Saat membuka sampul plastiknya, virus flu kambing Bang Dika langsung merasuk ke seluruh tulang rusuk dan darah si anakjigong.
Keesokan paginya, langsung terlihat gejala" dari virus flu kambing Bang Dika.
Dia terlihat tertawa" sendiri di pojok ruangan kelas yang ramai saat mempelajari virus" flu kambing.
Padahal biasanya dia selalu berkumpul bersama teman" baiknya (tapi anehnya temen"nya anak manusia semua, cuma dia yang anakjigong)
untuk memberi pengarahan dan pengetahuan untuk menjadi seorang jigong, namun sayangnya teman"nya sama sekali tidak mempedulikannya.
Mereka menganggap anakjigong invisible.
Dan Bang Dika telah sukses menularkan virusnya kepada si anakjigong melalui buku"nya yang aneh, "disfungsional", vulgar (vulgar tuu apa seh?), pokoknya ngga nggenah tu buku.
Kemudian dengan cepat virus flu kambing menyebar di kelas kecil itu.
Dan akhirnya semua anak di kelas itu menjadi sama seperti si kepala suku yaitu anakjigong, namun tetap anak manusia bukan berubah menjadi anakjigong seperti beliau.
Mereka semua menjadi "DISFUNGSIONAL" dan telah mencapai tahap yang sangat akut sekali bahkan telah merajalele hingga ke seluruh keluarga mereka.

Berikut adalah beberapa kisah tentang keluarga disfungsional.
Kemarin malem aku kan lagi jalan" sama usi.
Di tengah perjalanan, usi nyeritain tentang neneknya.
Gini nee ceritanya...
Ciip..cipp aku ngga tahu dee kenapa utiku jadi aneh gitu.
Emang aneh kenapa si?
Gini, kapan itu utiku kan sakit terus aku di suruh nganterin ke dokter.
Terus terus siii.
Terus aku kan tanya gini cip "Uti mau ke dookter mana? Ke dokter keluarga ta ti?"
Terus sama utinya dijawab "Ngga deh. Jangan ke sana, yang lainnya aja."
Terus dijawab gini ma usi "Lhah terus kemana ti?"
(Daripada aku kebanyakan nulis terus terus, aku tulis jadi kaya naskah aja ya, capek juga nee)
Utinya Usi (UU) : Tik, anterin uti ke dokter ya
Usi : Ya ti. Ke dokter mana ti? Dokter keluarga ta?
UU : Ngga. Yang lainnya aja.
Usi : Terus ke mana ti?
UU : dokter itu lo tik. (aku lupa nama dokternya)
Usi : Iya ayo aku anterin.
UU : Eh, ngga jadi ding tik. Di bidan puskesmas deket rumah aja.
Usi : Iya. Ayo ti berangkat.
Nah pas di tengah jalan
UU : Eh tik, tapi ntar bidannya tau ngga ya kalo aku lagi ngga melahirkan?
Usi : Hah? (si usi terkenyut" mendengar kata" utinya)

Selain itu, aku juga bingung lo sama utiku.
Aku bertanya" dalam hati kenapa utiku jadi pinter ngentahin gitu ya?
Masa waktu aku ngomong gitu, aku di entahin sama uti.
Aku bilang gini "Uti kok jadi gitu seh? Aku ngomong dientahin terus."
Terus si mak ikut"an nimbrung "Lha uti kamu ajarin apa hayo kok bisa sampe kaya begitu?"
Lhah terus bingung juga nee aku, kenapa jadi aku yang salah, emang aku ngajarin uti apa ya?
Aku merasa ngga bersalah.
Aku masih terus bingung dan mencari" jawabannya.

Ada lagi nee keluarga disfungsional lain.
Yaitu adalah keluarganya si happy
Yang satu nee emang udah kena disfungsional akut.
Gini ceritanya...
Pernah suatu hari waktu kelas satu dulu dia lupa di mana dia naruh kaos kaki waktu mau berangkat sekolah.
H : Bu...ibu.. tau ngga kaos kakkiku di mana?
Ibunya Happy (IH) : Ya ngga tau lah. Kan yang naruh kamu.
Terus akhirnya si happy nyari kaos kaki lain.
H : Bu, aku berangkat sekolah dulu ya.
IH : iya. Ati" nak, ibu akan selalu merindukanmu (ngga kok, lebai nee)
Nah terus pas nyampe sekolah, temen"nya pada tanya ke happy.
TTH : Lhoh hep, kenapa kaos kakimu kamu taruh di pundak gitu?
H : Hah? Masa seh? (Terus dia megang pundaknya) Ho.Oh ternyata. Aku daritadi nyariin kaos kakiku, eh ternyata da di pundakku.(dia baru nyadar, padahal udah daritadi si kaos kaki kongkow di pundaknya)
TTH : Masa ibumu ngga tau hep?
H : Ngga tau. Tadi lo aku udah tanya sama dia. (dia jawabnya sambil ketawa" ngga jelas gitu)
Haduuuuhhh, emang nee anak sama ibunya klop banget.
Pernah deh dia ke sekolah naek motor tapi pulangnya dia di jemput gara" dia lupa.
Gitu anehnya ibunya juga iya" aja.
Pernah juga stnk motornya ketinggalan di temapt les, gitu dia nyadarnya baru beberapa hari kemudian.
Ckckckckckckck...
Benar" fenomena alam yang tidak bisa digambarkan dengan kata".

Cerita di atas hanyalah sekelumit tentang beberapa keluarga "disfungsional".
Dan dari semua hal yang terjadi, Bang Kambing dan si anakjigong adalah si TERDAKWA.
Dan mereka seharusnya dengan cepat segera dikirim ke RPH untuk dikorbankan lalu dibagi"kan kepada fakir miskin.
Huaaahahahahahaahahahahahahahahahahahahaha uhukuhukuhukuhukuhuk aduh keselek..
Uhukuhukuhukuhuk
Uhuk udah ahh huk...
Thaaaaa..

P.S = Buadd yg udaa disangkutpautkan dalam hal ini, anda harus tanggung jawab.
Hhahahahaha...
Pisssss....